Jakarta – Bermain sambil belajar merupakan metode pembelajaran yang
cukup efektif diterapkan pada anak-anak. Berangkat dari dasar inilah,
para dokter kecil di SD Gunung Batu Bogor, Jawa Barat, terinspirasi
untuk menyampaikan pesan kesehatan melalui permainan ular tangga. Ide
mereka ini berhasil menjadi juara 1 dalam Kompetisi “Sehat Dimulai dari
Sekolahmu”, sebuah program dari Caravan Gizi Nestle Dancow, sebagai
bentuk dukungan PT. Nestle Indonesia pada program “Dokter Cilik”.
Adalah Nabila, Wildan, Siti Nur Latifah, dan Erizal, para dokter
kecil di SD Gunung Batu, Bogor, yang mengembangkan ide permainan ular
tangga menjadi media penyampaian pesan kesehatan. Mereka yang hobi
bermain ular tangga ini, mengaku belajar sambil bermain merupakan metode
yang menyenangkan dan mudah dimengerti. Karena itulah mereka kemudian
mengkombinasikan permainan ular tangga dengan pesan kesehatan bertema
“10 Tanda Umum Anak Bergizi Baik”.
Permainan ular tangga ini memiliki 100 kotak. “Di kotak pertama ada
piramida makanan. Ada karbohidrat, vitamin dan mineral, protein dan zat
penambah seperti gula, minyak kelapa sawit, dan garam. Terus ada ular
yang berperan sebagai fungsi sebab-akibat,” jelas Nabila. Dalam
permainan ini, tangga (ke atas) menunjukkan akibat dari mengkonsumsi
makanan bergizi, sedangkan ular (turun) menunjukkan akibat dari
mengkonsumsi makanan yang tidak sehat.
“Ada tangga kecil yang berfungsi sebagai karbohidrat. Kalau kita
mengkonsumsi karbohidrat secara teratur, kita bisa jd kuat. Ada tangga
yang sedang, untuk vitamin dan mineral. Kalau kita mengkonsumsi vitamin
dan mineral secara teratur, kita bisa mengatur sel-sel tubuh kita
dengan baik. Tangga yang paling tinggi itu protein. Bisa bertambah
tinggi dan berat badan,” ujar Wildan dengan semangat, saat diwawancarai
usai pengumuman pemenang, di Graha Utama Kemdikbud, Jakarta (30/1).
Nabila, Wildan, Siti Nur Latifah, dan Erizal sekarang duduk di kelas
VI SD. Mereka mengaku, awalnya cukup grogi saat mempresentasikan ide
mereka di depan dewan juri. Tetapi selanjutnya, mereka bisa lancar
menjelaskan ide permainan ular tangga tersebut, bahkan berhasil menjadi
juara pertama. Prestasi ke-empat dokter kecil ini juga tidka lepas dari
dukungan pihak sekolah, terutama guru, juga dukungan orang tua.
“Sekolah membantu dalam pelatihan. Mereka latihan di luar jam
belajar, usai sekolah. Dan sekolah tidak memaksakan durasi latihan. Jadi
metode yang kami gunakan bukan metode perintah. Tergantung mereka
maunya bagaimana,” ujar E. Kosasih, guru Pembina dokter kecil SD Gunung
Batu, Bogor. Lokasi latihan pun beragam, tidak hanya di sekolah,
melainkan di luar sekolah, misalnya di rumah guru pembina.
E. Kosasih mengatakan, hal yang paling sulit saat membuat permainan
ular tangga adalah saat tahap penggambaran. Permainan ular tangga ini
memang dimainkan di karton berukuran 1x1 meter. Beruntung, empat anak
yang tergabung dalam tim dokter kecil SD Gunung Batu Bogor memiliki
peranan dan kelebihan masing-masing. “Kalau Wildan pandai menggambar,
jadi dia yang banyak membantu saat tahap penggambaran. Kalau Nabila,
anaknya pandai bercerita. Siti Nur Latifah cerdas, dan Erizal anak yang
enerjik dan lincah, karena hobi bermain futsal,” tutur E. Kosasih.
Pembinaan “10 Tanda Umum Anak Bergizi Baik” di SD Gunung Batu, Bogor,
dilakukan terhadap 400 siswa, dengan total dokter cilik berjumlah 86
siswa, 10% dari jumlah siswa. Para dokter kecil berkeliling dari kelas
ke kelas untuk mensosialisasikan pesan kesehatan tersebut melalui
permainan ular tangga yang mereka kembangkan. E. Kosasih mengatakan,
Program Dokter Kecil di sekolah dasar ini sudah berjalan dari tahun
1985. “Pelatihan dilakukan dua tahun sekali, dan bekerjasama dengan
puskesmas dan rumah sakit sekitar”. (DM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terimakasih atas kunjunganya